Pages

Sabtu, 23 Juni 2012

Indonesia Gagal Menghargai Asetnya Ikut Olimpiade Internasional

Kami Rahmat Irkham Triaji dan Arya Marantika adalah dua rekan dalam satu tim penelitian pada bidang Biologi dengan judul THE USE OF THE FIVE HINDMOST BONE SEGMENTS OF THUNNUS ATLANTICUS (TUNA FISH) AS BASIC INGREDIENTS OF INSTANT PORRIDGE FOR INFANTS (UNDER THREE YEARS OLD)” atau dalam bahasa Indonesia “PEMANFAATAN LIMA RUAS TULANG TERBELAKANG THUNNUS ATLANTICUS (IKAN TUNA) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN BUBUR TIM INSTAN BAGI BATITA’’. Penelitian ini telah diproses sekitar satu tahun dengan berbagai penyempurnaan dari segala pengalaman perlombaan berharga yang kami dapatkan.
Kami merupakan siswa satu kelas bahkan satu meja pada kelas XII IPA 3 dari SMA Negeri 90 Jakarta. Kami berangkat dari latar belakang keluarga yang sederhana dan kegemaran kami dalam melakukan penelitian. Ketertarikan ini juga didapatkan atas kepekaan kami dalam segala kegiatan yang ada pada KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) di SMAN 90 Jakarta. Kegiatan penelitian KIR SMAN 90 Jakarta terbagi atas tiga bidang yakni, IPA, IPS, dan Aptek. Kami termasuk dalam anggota peningkatan kualitas pada bidang IPA. Kami pun juga tergabung dalam komunitas KIR tingkat Jakarta Selatan (KIRJAS) yang terkenal akan prestasi cemerlangnya baik di tingkat Provinsi sampai Nasional. Alhamdullilah pengalaman demi pengalaman yang telah kami rasakan selama ini dalam bidang penelitian, sangatlah melekat pada diri kami sebagaimana rasa cinta kami terhadap Bangsa dan Negara. Terlebih telah membuahkan hasil dari berbagai kejuaraan Lomba Karya Ilmiah Remaja baik di tingkat Regional sampai tingkat Nasional yang kami raih pada bidang IPA seperti, Juara 1 pada 8 Research Competition di SMAN 8 Jakarta se-Jabodetabek, Juara 1 LKIR Jakarta Selatan, Juara 2 LKIR DKI Jakarta, Juara 1 pada LKIR SMAN 26 Jakarta, Juara Terbaik ke-7 IPB Field Day Tingkat Nasional, Pemenang ke-2 pada LKIR LIPI Ke-42 Tingkat Nasional, dan Peraih Medali Emas bidang Biologi pada ISPO (Indonesian Science Project Olympiad) tahun 2011, dll.
Kami sangatlah senang dan bangga akhirnya kami bisa membuktikan prestasi gemilang sekaligus juga sebagai perwakilan untuk pertama kalinya dari Provinsi DKI Jakarta yang telah tembus final bahkan sebagai pemenang dalam acara perlombaan penelitian tingkat nasional, seperti contoh LKIR LIPI Ke-42 Tahun 2010 dan ISPO Tahun 2011. Jadi, kini kami sudah yakin bahwa dibalik pergaulan siswa/siswi Provinsi DKI Jakarta yang meski dianggap hanya memiliki sedikit kepedulian terhadap penelitian dan dipandang sebelah mata oleh teman-teman di daerah. Ternyata ada pula mutiara-mutiara ibu kota yang tersimpan memiliki bakat, serta kemauan untuk dapat membuktikan prestasinya untuk diabdikan kepada masyarakat Indonesia.
Dalam Indonesian Science Project Olimpiad (ISPO) tingkat nasional yang telah diselenggarakan pada tanggal 23 sampai 25 Februari 2011 pada bidang biologi. Berdasarkan penilaian kami berhasil meraih medali emas dan sejauh ini kami tengah berupaya semaksimal mungkin untuk selalu bisa mempersiapkan diri agar lebih fokus terhadap kesempatan yang amatlah sangat terhormat diamanatkannya kepada kami, yaitu untuk dapat mengikuti olimpiade penelitian Internasional pada International Environmental Project Olympiad (INEPO) 2011 di Istanbul Turki yang akan diselengarakan pada tanggal 18 sampai 21 Mei 2011.
Walaupun kami sekarang ini sangatlah senang bisa dapat meraih sebagai finalis atau sebagai perwakilan dari Indonesia dalam olimpiade Internasional tersebut, tapi kami tidak punya kemampuan secara finansial terkait hal dana untuk fasilitas tranportasi dan kebutuhan hidup sementara untuk mengikuti olimpiade Internasional yang akan berlangsung.
Meski keadaan seperti ini, kami pun tetap berusaha menggalang dana dengan memberikan langsung menggunakan proposal lomba olimpiade Internasional dalam perihal permohonan dana ke berbagai instansi, baik instansi pemerintah ataupun swasta, seperti contoh Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pendidikan Nasional, Diknas Provinsi DKI Jakarta, Diknas Pembinaan Anak SMA, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, PT Bank Mandiri, PT BNI, PT Bumi Putera 1912, PT Indosat.
Setelah kami hubungi lebih lanjut terkait surat disposisi yang diberikan oleh instansi yang telah kami ajukan. Sampai saat ini kami tidak mendapatkan tanggapan kepastian yang jelas terkait hal bantuan dana yang akan diberikan oleh instansi-instansi tersebut. Mengingat waktu yang sangat amat singkat menuju tanggal dilaksanakannya olimpiade Internasional pada International Environmental Project Olympiad (INEPO) 2011 di Istanbul Turki yang akan diselengarakan pada tanggal 18 sampai 21 Mei 2011.
Kami memohon agar kami dapat diberikan bantuan terkait hal dana untuk fasilitas tranportasi dan kebutuhan hidup sementara untuk mengikuti olimpiade Internasional yang akan berlangsung. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menjadi pemenang dan dapat mengharumkan nama Indonesia ke tingkat Internasional. Oleh karena itu, kami memohon kepada instansi terkait untuk dapat mendukung kami baik materiil maupun spiritual. Terima kasih. (Saat suasana menjelang Olimpiade).
Meski semua telah dilakukan, ternyata tidak ada satupun tindakan maupun bantuan untuk bisa mengikuti olimpiade dari pihak pemerintah maupun bantuan respon resmi dari mereka. Saya hanya bisa mengerti saja tanpa bisa berkata apapun. demikian terimakasih. Meskipun gagal bertanding Olimpiade Penelitian Tingkat Internasional, Kita harus untuk terus menerus berjuang !!! Ayo generasi muda bangsa !!!

By: Rahmat Irkham Triaji dan Arya Marantika

DKI JAKARTA BERBICARA DI AJANG ISPO 3 2011, MELALUI SMAN 90 JAKARTA

INDONESIA SCIENCE PROJECT OLYMPIAD (2011)

Kegiatan ketiga tim ISPO SMAN 90 Jakarta dalam ajang ISPO (Indonesian Science Project Olympiad) dimulai dengan persiapan pameran dengan waktu yang cukup singkat, karena hanya berkisar 7 hari. Namun dalam waktu yang singkat tim ISPO dari SMAN 90 Jakarta yang menjadi wakil dari provinsi DKI Jakarta berhasil memaksimalkan waktu yang singkat sehingga pada tanggal 23 Februari 2011, ketiga tim yang masuk ke dalam bidang fisika, kimia, dan biologi berhasil membuat stan masing-masing menjadi sangat menarik dengan ikon masing-masing.







Pada tim fisika yang mengangkat judul “Gameblock Piramida Fisika: Metode Jitu Penguasaan Rumus Dasar Fisika 120 Menit”, menjadikan piramida dan siluet Jakarta menjadi icon mereka. Penataan stan tim fisika juga sangat menarik, karena mereka menambahkan beberapa rumus fisika di atas siluet yang telah mereka buat. Selain itu, tim ini juga mendemonstrasikan penelitian mereka secara langsung, sehingga pengunjung stan tim ini terbilang banyak.
 
Kemudian pada tim kimia yang mengangkat judul “Pengembangan Material Komposit Bebas Monomer Stirena Berbahan Dasar Styrofoam Cair, Minyak Atsiri, dan Anyaman Serat Sansivieria Berpola Tikar Sebagai Bagan Dasar Pembuatan Botol Susu Bayi” menjadikan botol susu bayi yang ditata sedemikian rupa sehingga bisa dilihat dari jauh dan boneka susan yang diletakkan di depan stan sebagai icon mereka. Hal ini terbukti jitu, karena banyak pengunjung yang datang ke stan mereka tertarik dengan botol susu dan boneka susan tersebut.
 
Sedangkan pada tim ketiga yang mengambil bidang Biologi dan mengangkat judul “Pemanfaatan Lima Ruas Tulang Terbelakang Thunnus Atlanticus (Ikan Tuna) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Bubur Tim Instan Bagi Batita” menggunakan kapal beserta ikan ikan tuna menjadi icon mereka. Selain itu, tim ini menyediakan produk-produk yang telah mereka hasilkan, seperti snack tulang ikan tuna hingga bubur tim instan yang kali ini ditampilkan. Tim ini mengangkat perairan sebagai latar mereka.







Pada pukul 10.30 WIB, seluruh peserta diminta berhenti menghias stan masing-masing karena upacara pembukaan akan segera dimulai. Pada upacara pembukaan, ditampilkan sebuah kebudayaan turki. Kemudian, ada beberapa sambutan dari presiden ISPO dan Menteri Sosial RI. Upacara pembukaan selesai pada pukul 11.00 WIB, dan dilanjutkan dengan pameran juga penjurian.
 
Juri-juri penilai ISPO terdiri dari dosen-dosen universitas ternama di Indonesia, seperti Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Institut Pertanian Bogor, dan Institut Teknologi Bandung, juga lembaga-lembaga pemerintahan seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Dirjen Pendidikan Tinggi. Masing-masing bidang memiliki jumlah juri yang berbeda, seperti pada bidang fisika yang mencapai 7 juri, bidang kimia 6 juri, dan bidang biologi 5 juri.
 
Peserta ISPO tahun 2011 mencapai 126 tim, dimana satu tim terdiri dari 1-2 orang. Peserta-peserta berasal dari 20 provinsi dari seluruh Indonesia. Pada awalnya pendaftar Indonesian Science Project Olympiad 2011 mencapai lebih dari 500 peserta. Kemudian berdasarkan penjurian makalah, 170 penelitian berhasil lolos ke tahap final. Namun, peserta yang bersedia mengikuti final ISPO berkurang menjadi hanya 126 tim.
 
Pameran diadakan di Balairung Universitas Indonesia selama 2 hari, yaitu tanggal 23-24 Februari 2011. Pameran dan penilaian diadakan berbarengan, dengan mekanisme juri mendatangi satu-persatu stan peserta dan bertanya mengenai penelitian masing-masing peserta. Sementara pameran sendiri terbuka untuk umum, sehingga beberapa SD, SMP, SMA, dan Universitas mengirimkan pelajarnya untuk melihat pameran ISPO 2011.






Setelah pameran dan penilaian hari pertama berakhir pada pukul 17.00 WIB, seluruh peserta segera berpindah dari Balairung UI menuju gedung DPR RI, karena pada pukul 19.00 WIB akan diadakan jamuan makan malam di gedung Nusantara IV bersama ketua DPR Marzukie Ali. Jamuan makan malam ini berakhir pada pukul 20.30 WIB, setelah sesi foto selesai.






Pada hari kedua, penilaian dan pameran kembali dilakukan dimulai pukul 09.00 WIB. Pada hari terakhir pameran dan penjurian, pengunjung lebih banyak yang datang, mulai dari Sekolah Dasar hingga Universitas ternama di Indonesia. Hari kedua berakhir pada pukul 17.00 WIB, dan seluruh peserta bisa langsung kembali ke penginapan masing-masing.



Pada hari terakhir, acara tidak lagi berlangsung di Balairung UI, melainkan di Sasono Budoyo TMII. Acara penganugerahan dimulai pada pukul 13.00 WIB, seusai ibadah shalat jum’at. Peserta sampai di Taman Mini Indonesia Indah sekitar pukul 09.00 WIB, namun hingga penganugerahan dimulai, seluruh peserta diberikan waktu untuk menikmati beragam tempat indah yang berada dalam kawasan Taman Mini.
 
Pada pukul 13.00 WIB acara penganugerahan dimulai, dan seluruh peserta kembali diminta mengenakan pakaian adat dari daerahnya masing-masing. Acara penganugerahan dipandu oleh Cici Tegal dan Didin Bagito yang membawakan acara dengan luar biasa sehingga seluruh peserta bisa tertawa dan terus antusias dengan acara penganugerahan hingga akhir.


 
Acara penganugerahan dimeriahkan dengan banyak kebudayaan tradisional Indonesia dan Turki, selain itu juga ditampilkan 4 busana parade yang berbahan dasar batik solo. Setelah serangkaian hiburan bagi para peserta, MC mengumumkan penelitian terbaik dari tiap provinsi, yang pemenang dari setiap provinsinya mendapatkan hadiah berupa beasiswa pendidikan dari Bank BNI. Untuk wilayah DKI Jakarta, Luky Rialdiani Putri dan Mustika Rahmadayanti dari tim kimia mendapatkan kesempatan menjadi penelitian terbaik. Sementara untuk peraih medali, Rahmat Irkham Triaji dan Arya Marantika mendapatkan kehormatan untuk meraih medali emas dalam bidang biologi, dan pada saat penyerahan medali, Menteri Sosial RI sendiri yang memberikan medali kepada peserta peraih medali emas. 
Setelah penyerahan medali selesai, diumumkan nama-nama peserta yang terpilih mewakili Indonesia di ajang internasional, dan Rahmat Irkham Triaji juga Arya Marantika terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang INEPO yang berlokasi di Istanbul Turki. Penganugerahan berakhir pada pukul 16.00 WIB, dan pemenang-pemenang terutama yang memperoleh medali emas berkesempatan untuk diwawancarai oleh beberapa koran dan stasiun tv ternama di Indonesia. Sambutan bagi tim biologi SMAN 90 Jakarta terbilang cukup besar, karena ini sangat berarti bagi perkembangan penelitian di ibukota, di mana selama ini ibukota hanya menjadi penonton, dan ini adalah kemenangan perdana peneliti dari Jakarta yang diharapkan mampu memicu semangat peneliti-peneliti lain untuk terus berkarya dan menghasilkan penelitian-penelitian yang berguna bagi dunia. Berjuang, berjuang, berjuang!!
Taken From: KIR Jakarta Selatan http://kir-jaksel.blogspot.com/2011/03/dki-jakarta-berbicara-di-ajang-ispo-3.html

Olimpiade Mencetak Einstein Indonesia (Disarikan dari Press Release Tempo)

Olimpiade Mencetak ‘Einstein Indonesia’

Ratusan siswa sekolah menengah mengikuti lomba sains. Tema yang diteliti menjawab pertanyaan di lingkungannya masing-masing. Tulang belulang ikan berserakan dekat sebuah pabrik di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Barang sisa yang dibuang oleh pengelola pabrik pengolahan ikan ini menarik perhatian tiga pelajar SMA Negeri 90 Jakarta. Arya Marantika, Rahmat Irkham Triaji, dan Trisha Marselia meneliti tulang ikan tuna tersebut di laboratorium sekolah yang terletak di Kecamatan Pesanggrahan.

“Kalsium banyak ditemukan pada lima ruas tulang terbelakang ikan tuna daripada ruas tulang sebelumnya,” kata Arya Marantika, pelajar kelas XII sekolah tersebut. Memakan bubur tim dengan tulang ikan ini, ujar Rahmat, bisa memenuhi sebagian kebutuhan kalsium harian sebesar 500-800 miligram ketimbang mengkonsumsi tanpa tulang ikan.

Penelitian bertajuk “Pemanfaatan Lima Ruas Tulang Terbelakang Ikan Tuna Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Bubur Tim Instan bagi Anak di Bawah Tiga Tahun” itu meraih gelar juara pertama (medali emas) kategori ilmu biologi dalam Olimpiade Proyek Sains Indonesia atau Indonesia Science Project Olympiad (ISPO) 2011. Mereka akan mewakili Indonesia pada Olimpiade Pelajar Internasional (INEPO) di Turki.

Lomba ilmiah remaja tahunan ini Sabtu lalu ditutup oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. “Keingintahuan para peserta terhadap masalah yang ada di sekitar sangat tinggi, dan mereka mencoba mencari jawabannya,” kata Fasli, yang melihat presentasi dan pameran peserta di Balairung Universitas Indonesia, Depok. Ini adalah investasi kita, kata Fasli, mereka akan menjadi “Einstein-Einstein” Indonesia di masa yang akan datang.

Panitia Olimpiade Sains menerima 618 proyek yang dikirim siswa dari 156 sekolah di 20 provinsi. Dari jumlah itu, dipilih 170 proyek yang mengikuti babak final di Jakarta. Dewan juri, yang diketuai Umar Anggara Jenie, mantan Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, memilih para pemenang berdasarkan enam kategori ilmu: fisika, kimia, biologi, lingkungan, teknologi, dan komputer.

Memang banyak tema penelitian yang berkisar pada masalah di lingkungan sehari-hari. Misalnya, peraih medali emas kategori fisika yang diraih Revita Sari dan Yulia Sasmita, pelajar SMA Teuku Nyak Arief Fatih Bilingual School, Nanggroe Aceh Darussalam. Pelajar kelas XI ini merancang oven dengan bahan bakar dari sabut kelapa. Pohon kelapa memenuhi sepanjang pesisir Aceh. Sayang, kata Revita, sabutnya banyak dibuang. Termasuk yang ada di dekat sekolahnya.

Penelitian lain dilakukan oleh Christie Angelia Ruslim dan Juan, peraih medali emas kategori kimia dari SMA Santa Laurensia, Banten. Keduanya mengajukan riset dengan judul “Pemanfaatan Olahan Ban Bekas dalam Joint Sealant dengan Lignin Sebagai Bahan Pengemisi”. Mereka membuat aspal dari ban bekas yang diolah tersebut.

Peraih medali emas kategori teknologi diraih Andy Aulia Prahardika dan Abyan Adam dari SMA Negeri 3 Semarang, Jawa Tengah. Kedua pelajar ini melakukan penelitian berjudul “Sensor Banjir Landasan Pacu Efektif dan Ramah Lingkungan”. Alat sensor yang ada saat ini, kata Andy, harganya mahal.

Untuk kategori komputer, peraih medali emas adalah Ikhsan Brilianto dan Greha Devana Candra, pelajar SMA Negeri 1 Yogyakarta. Mereka mengembangkan perangkat lunak “future market” sebagai sistem belanja solusi peningkatan fasilitas swalayan. Sedangkan untuk kategori lingkungan, peraih medali emas berasal dari SMA Negeri 2 Kuningan, Jawa Barat.

ISPO, yang diselenggarakan oleh Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association, terbuka bagi siswa SMP/MTs dan SMA/MA serta SMK di seluruh Indonesia. Program ini mendorong para remaja mencintai ilmu pengetahuan, membudayakan berpikir ilmiah, melakukan penelitian dan mengembangkannya, serta menghasilkan produk ilmiah.

“Kegiatan ini menjadi wadah peneliti muda untuk berkompetisi sehat pada tingkat nasional dan mendorong lingkungan pembelajaran yang nyata dengan menafsirkan hal-hal yang abstrak dalam sains ke proyek yang realistis,” kata Presiden ISPO Bambang Sudibyo. Dia berharap ISPO membantu membangun budaya kritis, budaya melakukan penelitian, dan menghasilkan penemuan-penemuan baru yang orisinal.

Selain mendapat medali, para pemenang ISPO mendapatkan hadiah dari sponsor dan dikirim mengikuti kompetisi sejenis pada tingkat internasional di Turki, Brasil, Amerika Serikat, Azerbaijan, Rumania, serta Georgia.

Pada 2009 dan 2010, para pemenang ISPO meraih berbagai penghargaan, di antaranya medali emas dan perak pada kompetisi I-SWEEPEP di Amerika Serikat dan kompetisi IYIPO di Georgia. Selain itu, mereka meraih medali emas pada kompetisi ISTE-MOSTRATED di Brasil.

Rahasia Tulang Tuna
Arya Marantika mem-booking warung internet dekat rumahnya di daerah Jurang Mangu Barat 100 meter dari rumahnya , selama sebulan atau 4 minggu berturut-turut dengan setiap minggu 2 kali ke warnet. “Saya tidak punya komputer atau laptop,” kata pelajar SMA Negeri 90 Jakarta kelas XII jurusan IPA itu. Bersama dua rekannya, Arya Marantika mengambil sampel tulang tuna yang dibuang dari sebuah pabrik pengolahan ikan di dekat sekolah mereka. Tulang ikan yang digunakan adalah ruas ke-1-5, ruas ke-6-10, ke-11-15, ke-16-20, ke-21, 22, 23, 24, dan 25.

Dari hasil pengujian, ternyata lima ruas terbelakang tulang ikan tuna mengandung paling banyak kalsium. Masing-masing besarnya 2,86; 2,65; 2,10; 4,00; dan 3,52 miligram Ca per 100 gram sampel. Selain itu, kata Rahmat, memberikan lima ruas tersebut pada bubur tim dapat meningkatkan kadar kalsium, yakni sebesar 2,89 miligram Ca per 100 gram bubur tim.

UNTUNG WIDYANTO
Sumber: Koran Tempo, 28 Februari 2011

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger