Pages

Senin, 24 September 2012

CIBODAS 1425 mdpl


CIBODAS 1425 mdpl
Cibodas merupakan tempat indah dikawasan puncak Jawa Barat. Tepatnya berada di Kabupaten Cianjur yang dapit oleh dua kabupaten yaitu Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor. Letak Cibodas berada di ketinggian 1300 – 1425 mdpl (meter di atas permukaan laut). Letak Cibodas yang persis diantara 2 (dua) gunung yaitu Gunung Gede dan Gunung Pangrango menjadi tempat yang cocok untuk tempat persinggahan pertama sebelum melakukan pendakian kedua gunung tersebut. Tempat ini adalah tempat yang cocok untuk para pendaki pemula yang ingin melakukan latihan untuk menjajaki gunung yang lebih tinggi di benua lain.

Kawasan Cibodas adalah wilayah yang dikelola oleh Kementerian Perhutanan. Dimana seluruh kawasan Cibodas seluruhnya berada dikawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Posisi Cibodas yang hanya berjarak 4 (empat) km dari jalan Raya Puncak menyebabkan daerah ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Hal lain pula yang menyebabkan daerah Cibodas tidak pernah sepi pengunjung adalah berada ditengah perlintasan kawasan Wisata Matahari dan daerah Cipanas.

Jika ingin pergi kesana jangan lupa membawa jaket yang tebal jika ingin bekunjung pada malam hari karena pada malam hari suhu di sana berkisar antara 150-220C. Untuk yang biasa bertempat tinggal di daerah perkotaan atau pantai yang suhunya panas, suhu tersebut lebih dingin dari AC yang ada dirumah anda.

Tempat wisata yang wajib anda kunjungi apabila singgah sebentar di daerah Cibodas adalah Kebun Raya Cibodas (Cibodas Botanic Garden) yang dikelola oleh Lembaga Ilmi Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dengan tiket masuk hanya Rp. 6.000 untuk tarif orang dewasa dan anak-anak kita dapat melihat semua jenis pohon yang ada di dunia, kebun lumut yang tebilang lengkap, air terjun setinggi 30 m dan kebun bunga yang bisa dibilang sangat indah. Di dalam Kebun Raya Cibodas juga disediakan kereta mini yang dengan hanya membayar Rp. 5.000 per orang kita dibawa mengitari kebun tersebut. Seluruh pemasukan yang berasal dari tiket masuk akan masuk ke kas negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB). So,, jangan corat-coret maupun merusak tanaman disana yaahh...

Hal yang paling dicari dari Kebun Raya Cibodas adalah air terjunnya yang tebilang indah. Banyak turis asing yang jauh-jauh dari Iran datang ke Kebun Raya Cibodas yang kata mereka hanya untuk menikmati air terjunnya lho. Air tejun ini berjarak sekitar 2 km dari pintu masuk Kebun Raya Cibodas. Air terjun utama dapat dilalui dengan jalan kaki melalui 2 track yaitu jalur landai dengan jarak 1 (satu) km lebih panjang dari pada jalan pintas yang kondisinya basah dan lebih curam dibandingkan dengan jalur yang landai. Jangan khawatir kita akan tersesat di daerah sana karena ada pemandu yang akan menunjukan jalan menuju air terjun tersebut. Didekat air terjun juga tersedia kios makanan dan toilet (jika kebelet) serta jasa foto bagi anda yang lupa membawa kamera. Saya sarankan jangan sampai kamera anda tidak dibawa karena kondisi alam saat anda menuju tempat itu pasti susah untuk anda lupakan. 

Jadi untuk apa melintasi jalan raya Puncak menuju Cipanas tanpa berhenti sejenak di Kawasan Cibodas untuk melihat keindahan alam yang diberikan Tuhan YME kepada kita untuk kita nikmati. Jangan segan-segan mampir, karena dengan uang hanya Rp. 6.000 kita dapat melihat seluruh jenis tanaman dan air terjunnya. Gak bakal rugi dehhh....

EXOTISME GUNUNG GEDE PANGRANGO

 Gunung Gede Pangrango

Gunung Gede-Pangrango adalah satu-satunya gunung yang paling sering di daki di Indonesia, kurang lebih 50.000 pendaki per tahun, meskipun peraturan dibuat seketat mungkin, bisa jadi karena lokasinya yang berdekatan dengan Jakarta dan Bandung. Untuk mengembalikan habitatnya biasanya tiap bulan Agustus ditutup untuk pendaki juga antara bulan Desember hingga Maret. Untuk mengurangi kerusakan alam maka dibuatlah beberapa jalur pendakian, namun jalur yang populer adalah melalui pintu Cibodas

Mulai 1 April 2002 untuk mengunjungi Taman Nasional Gn.Gede-Gn.Pangrango diberlakukan sistem booking, 3-30 hari sebelum pendakian harus booking dahulu. Jumlah pendaki dibatasi hanya 600 orang per malam, 300 melalui Cibodas, 100 melalui Selabintana, 200 melalui Gunung Putri. Pendaftaran pendaki hanya dilanyani di Wisma Cinta Alam kantor Balai Taman Nasional Gn. Gede-Pangrango pada hari kerja (senen-jumat) pada jam kantor. Pos Cibodas, Gn. Putri dan Salabintana sudah tidak melayani ijin pendakian. Hanya sebagai pos kontrol.
Pemerintah Hindia Belanda menetapkan kawasan hutan seluas 150 km2 di puncak Gunung Gede Pangrango (Kabupaten Cianjur) sebagai suaka alam pada tahun 1889. Pemerintah RI kemudian mengubah status wilayah Gede Pangrango menjadi Taman Nasional pada tahun 1980.

Kawah Gn. Gede

CUACA
Gede Pangrango adalah salah satu tempat di pulau jawa yang terbanyak curah hujannya, rata-rata pertahun mencapai 3.000 hingga 4.200 mm. Musim Hujan dimulai pada bulan Oktober hingga bulan mei dengan curah hujan lebih dari 200 mm setiap bulannya, dan lebih dari 400 mm perbulannya diantara bulan Desember hingga Maret dan taman biasanya ditutup. Taman nasional ini sangat penting untuk menyerap air hujan.
Saat terbaik untuk mengunjungi taman maupun pendakian adalah diantara musim kemarau sekitar juni hingga september, dimana pada saat itu curah hujan turun dibawah 100 mm. Suhu rata-rata berfariasi dari 18ºC di Cibodas hingga kurang dari 10ºC di puncak gunung gede dan pangrango, dengan kelembaban diantara 80% dan 90%. Pada malam hari suhu di puncak gunung bisa mencapai dibawah 5ºC, sehingga bagi setiap pendaki gunung harus membawa jaket tebal. Pendaki juga perlu berhati-hati karena pohon-pohonan mudah tumbang.
Kelembabannya sangat tinggi terutama di hutan pada malam hari, namun pada musim kemarau di puncak gunung berubah turun pada malam hari sekitar 30% hingga siang hari naik mencapai 90%. FAUNA
Tercatat ada 245 jenis burung di taman ini, ketika Junghuhn mendaki Gn.Pangrango pada tahun 1839, merupakan pendaki pertama yang dilakukan oleh orang Eropa, ia menemukan dua badak jawa di dekat puncak gunung (kandang badak) seekor sedang berendam di suatu sungai kecil dan yang lain sedang merumput di pinggir sungai. Sekitar 150 tahun yang lalu juga masih dihuni oleh banteng dan rusa jawa. Pada tahun 1929 masih ada Macan tutul Panthera pardus di Taman Nasional ini, dan tahun 1986 masih tersisa 10, tetapi sekarang sudah tidak ada lagi.

PINTU MASUK TAMAN
Bagi setiap pengunjung wajib minta ijin di pintu masuk taman yang dapat diperoleh di kantor Cibodas. Pengunjung dapat memasuki taman lewat beberapa pintu diantaranya:

Kebun Raya Cibodas

Pintu Cibodas (Cipanas) merupakan pintu masuk utama dan kantor pusat taman. Berjarak kira-kira 100 km dari Jakarta / 2,5 jam dengan mobil, 89 km dari Bandung / 2 jam naik mobil.

Pintu Gunung Putri (Cianjur) dekat dengan Cibodas dan dapat dijangkau lewat Cipanas atau Pacet. Pintu Selabintana (Sukabumi) berjarak 60 km dari Bogor / 1,5 jam naik mobil, dan 90 km dari Bandung / 2 jam naik mobil. Jalur ini sudah ditutup, karena ada beberapa tempat yang terkena longsor sehingga kita harus merangkak melalui pinggiran jurang dengan tali. Untuk itu diperlukan ijin khusus dan harus dengan pengawalan ranger.

Pintu Situgunung (Sukabumi) berjarak 15 km dari Selabintana ke arah Bogor. Jalur menuju puncak Gunung Gede dan Pangrango memiliki jalur yang sangat jelas, kecuali pintu masuk Situgunung.

Pendakian via Cibodas

PINTU CIBODAS & GUNUNG PUTRI
Jalur terbaik adalah melalui Cibodas, karena kita dapat menikmati keindahan satwa dan beberapa tempat menarik seperti Telaga Biru, air terjun Ciberem dan Air Panas. Terutama sekali kita dapat menemukan aliran air sepanjang jalan hingga pos Kandang Badak suatu pos persimpangan jalan antara Gunung Gede dan Pangrango.
Cibodas atau Gunung Putri dapat ditempuh menggunakan kendaraan umum jurusan Jakarta - Bandung. Turun di Cipanas atau pertigaan Cibodas, disambung dengan mobil angkutan kecil jurusan Cipanas - Cibodas, atau Cipanas - Gunung Putri. Selain dikenakan tiket masuk Taman dan Asuransi, pengunjung diwajibkan meninggalkan photocopy Tanda Pengenal dan menunjukkan Tanda pengenal asli.
Melalui Cibodas puncak Gunung Gede dapat ditempuh selama 5 jam dan puncak Gunung Pangrango dapat ditempuh selama 7 jam. Sedangkan melalui Gunung Putri puncak Gunung Gede dapat ditempuh selama 9 jam.
Dari jalur Cibodas, terdapat beberapa pos peristirahatan yang berupa bangunan beratap yang sangat bermanfaat untuk berteduh dan menghangatkan badan. Sebaiknya tidak mendirikan tenda di dalam pos karena mengganggu para pendaki lainnya yang ingin berteduh.
Sebelum pos Kandang Batu kita akan melewati suatu lereng curam yang sangat berbahaya, yang dialiri air panas, pendaki perlu ekstra hati-hati karena sempit dan licin namun banyak pendaki berhenti untuk menghangatkan badan. Sebaiknya tidak berhenti di sini sangat menggangu pendaki lainnya, selain itu sebaiknya menggunakan sepatu, panasnya air sangat terasa bila kita hanya menggunakan sandal.

Sungai Air Panas (kandang Batu)

Mandi di sungai di Pos Kandang Batu ini yang berair hangat sangat menyegarkan badan, menghilangkan capek dan kantuk. Membantu melancarkan aliran darah yang beku kedinginan. Jangan gunakan sabun, odol, shampoo, karena banyak pendaki mengambil air minum di sungai ini. Membuka tenda di Pos ini sangat mengganggu perjalanan pendaki lainnya.
Meninggalkan Pos Kandang Batu kita akan melewati sungai yang kadang airnya deras sehingga hati-hati dengan sendal yang dipakai. Celana panjang mungkin perlu digulung, namun bila air sungai sedang tenang (tidak ada hujan di puncak) kita bisa melompat di atas batu-batu. Mendekati Kandang Badak, kita akan mendengar suara deru air terjun yang cukup menarik dibawah jalur pendakian. Kita bisa memandang ke bawah menyaksikan air terjun tersebut, atau turun ke bawah untuk mandi bila air tidak terlalu dingin. Bagi pendaki sebaiknya mengisi persediaan airnya di pos Kandang Badak, karena perjalanan berikutnya akan susah memperoleh air. Setelah kandang Badak perjalanan menuju puncak sangat menanjak dan melelahkan disamping itu udara sangat dingin sekali. Disini terdapat persimpangan jalan, untuk menuju puncak Gn.Gede ambil arah ke kiri, dan untuk menuju puncak Gn.Pangrango ambil arah kanan. Persiapan fisik, peralatan dan perbekalan harus diperhitungkan, sebaiknya beristirahat di pos ini dan memperhitungkan baik buruknya cuaca.

Puncak Gn. Pangrango dilihat dari puncak Gn Gede

Menuju puncak Pangrango waktu yang dibutuhkan sekitar 3 jam dengan jarak tempuh lebih kurang 3 km, dengan melintasi kawasan hutan lebat yang sangat terjal. Dari puncak gunung Pangrango pendaki tidak bisa menikmati pemandangan sekitar karena masih banyak pohonan. Sedikit turun ke arah barat terdapat areal terbuka seluas 5 ha yang dipenuhi dengan tanaman bunga edelweis. Tempat ini di sebut Alun Alun Mandalawangi.
Untuk menuju puncak gunung gede pendaki menyusuri punggungan gunung yang terjal. Terdapat sebuah tempat yang disebut Tanjakan Setan, tempat ini sangat terjal dan dilengkapi dengan tali baja untuk berpegangan. Dari atas tanjakan ini pendaki bisa memandang panorama puncak gunung Pangrango yang sangat indah.
Hempasan angin kencang sangat terasa di tempat ini. Pendakian di musim hujan tempat ini terasa sangat dingin karena hembusan angin kencang yang bercampur dengan air. Pendaki yang belum makan biasanya akan mudah sakit ketika tiba di tempat ini. Bahkan bisa terkena kram bila tidak menggunakan pakaian yang cukup tebal. Hingga puncak Gunung Gede angin kencang akan selalu menemani pendaki.

Puncak Gn. Gede

Puncak gunung gede memanjang, berbeda dengan puncak gunung pangrango yang runcing sempurna. Pendaki biasanya menikmati pemandangan Kawah Gunung Gede yang sangat luar biasa. Tercium aroma bau belerang yang kadang kala sangat menyengat hidung. Kawah gunung Gede terdiri dari Kawah Ratu dan Kawah Wadon.




Puncak gunung Gede sangat indah namun perlu hati-hati, kita dapat berdiri dilereng yang sangat curam, memandang ke kawah Gede yang mempesona. Dibawah lereng-lereng puncak ditumbuhi bunga-bunga edelweis yang mengundang minat untuk memetiknya, hal ini dilarang dan sangat berbahaya bagi kelestariannya.

Rabu, 05 September 2012

GILI TRAWANGAN (SURGANYA NTB)

PULAU PALING EXOTIC:

PULAU LOMBOK DAN PULAU GILI TRAWANGAN


 





Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger