Gunung Gede Pangrango
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan salah satu dari taman nasional tertua di Indonesia dan termasuk kedalam 21 Taman Nasional Model yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan. Saat ini TNGGP merupakan perwakilan hutan hujan pegunungan di pulau Jawa yang paling utuh, untuk itu diperlukan upaya khusus untuk mengetahui keutuhan dan atau kelestarian TNGGP.
Kebun Raya Cibodas
Cibodas merupakan tempat indah dikawasan puncak Jawa Barat. Tepatnya berada di Kabupaten Cianjur yang dapit oleh dua kabupaten yaitu Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor. Letak Cibodas berada di ketinggian 1300 – 1425 mdpl (meter di atas permukaan laut). .
Wakatobi Marine
Wakatobi merupakan sebuah kepulauan yang terletak di propinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Memiliki luas 1.39 juta hektar dengan sumber daya alam laut yang bernilai tinggi dan panorama bawah lautnya yang menakubkan. Nama Wakatobi di ambil dari nama empat pulau besar, yaitu pulau WAngi-wangi, pulau KAledupa, pulau TOmia dan pulau Binongko. Kepulauan Wakatobi termasuk dalam gugusan kepulauan yang lebih besar, yaitu Kepulauan Tukang besi.
Air Terjun Cunca Wulang
unca Wulang merupakan salah satu obyek wisata air terjun di daerah Manggarai Barat, Flores. Kata “cunca” memang berarti air terjun. Tempat ini berjarak sekitar 30 kilometer ke arah timur Labuan Bajo, yang bisa dicapai dalam waktu sekitar satu jam perjalanan. Lokasi ini memiliki aliran air lembah sungai yang jernih, dan dikelilingi formasi batu-batuan, sehingga membuat air terjun ini menjadi seperti miniatur Grand Canyon yang terdapat di Arizona, Amerika.
Senin, 24 September 2012
CIBODAS 1425 mdpl
EXOTISME GUNUNG GEDE PANGRANGO
Mulai 1 April 2002 untuk mengunjungi Taman Nasional Gn.Gede-Gn.Pangrango diberlakukan sistem booking, 3-30 hari sebelum pendakian harus booking dahulu. Jumlah pendaki dibatasi hanya 600 orang per malam, 300 melalui Cibodas, 100 melalui Selabintana, 200 melalui Gunung Putri. Pendaftaran pendaki hanya dilanyani di Wisma Cinta Alam kantor Balai Taman Nasional Gn. Gede-Pangrango pada hari kerja (senen-jumat) pada jam kantor. Pos Cibodas, Gn. Putri dan Salabintana sudah tidak melayani ijin pendakian. Hanya sebagai pos kontrol.
Pemerintah Hindia Belanda menetapkan kawasan hutan seluas 150 km2 di puncak Gunung Gede Pangrango (Kabupaten Cianjur) sebagai suaka alam pada tahun 1889. Pemerintah RI kemudian mengubah status wilayah Gede Pangrango menjadi Taman Nasional pada tahun 1980.
Kawah Gn. Gede
CUACA
Gede Pangrango adalah salah satu tempat di pulau jawa yang terbanyak curah hujannya, rata-rata pertahun mencapai 3.000 hingga 4.200 mm. Musim Hujan dimulai pada bulan Oktober hingga bulan mei dengan curah hujan lebih dari 200 mm setiap bulannya, dan lebih dari 400 mm perbulannya diantara bulan Desember hingga Maret dan taman biasanya ditutup. Taman nasional ini sangat penting untuk menyerap air hujan.
Saat terbaik untuk mengunjungi taman maupun pendakian adalah diantara musim kemarau sekitar juni hingga september, dimana pada saat itu curah hujan turun dibawah 100 mm. Suhu rata-rata berfariasi dari 18ºC di Cibodas hingga kurang dari 10ºC di puncak gunung gede dan pangrango, dengan kelembaban diantara 80% dan 90%. Pada malam hari suhu di puncak gunung bisa mencapai dibawah 5ºC, sehingga bagi setiap pendaki gunung harus membawa jaket tebal. Pendaki juga perlu berhati-hati karena pohon-pohonan mudah tumbang.
Kelembabannya sangat tinggi terutama di hutan pada malam hari, namun pada musim kemarau di puncak gunung berubah turun pada malam hari sekitar 30% hingga siang hari naik mencapai 90%. FAUNA
Tercatat ada 245 jenis burung di taman ini, ketika Junghuhn mendaki Gn.Pangrango pada tahun 1839, merupakan pendaki pertama yang dilakukan oleh orang Eropa, ia menemukan dua badak jawa di dekat puncak gunung (kandang badak) seekor sedang berendam di suatu sungai kecil dan yang lain sedang merumput di pinggir sungai. Sekitar 150 tahun yang lalu juga masih dihuni oleh banteng dan rusa jawa. Pada tahun 1929 masih ada Macan tutul Panthera pardus di Taman Nasional ini, dan tahun 1986 masih tersisa 10, tetapi sekarang sudah tidak ada lagi.
PINTU MASUK TAMAN
Bagi setiap pengunjung wajib minta ijin di pintu masuk taman yang dapat diperoleh di kantor Cibodas. Pengunjung dapat memasuki taman lewat beberapa pintu diantaranya:
Kebun Raya Cibodas
Pintu Cibodas (Cipanas) merupakan pintu masuk utama dan kantor pusat taman. Berjarak kira-kira 100 km dari Jakarta / 2,5 jam dengan mobil, 89 km dari Bandung / 2 jam naik mobil.
Pintu Gunung Putri (Cianjur) dekat dengan Cibodas dan dapat dijangkau lewat Cipanas atau Pacet. Pintu Selabintana (Sukabumi) berjarak 60 km dari Bogor / 1,5 jam naik mobil, dan 90 km dari Bandung / 2 jam naik mobil. Jalur ini sudah ditutup, karena ada beberapa tempat yang terkena longsor sehingga kita harus merangkak melalui pinggiran jurang dengan tali. Untuk itu diperlukan ijin khusus dan harus dengan pengawalan ranger.
Pintu Situgunung (Sukabumi) berjarak 15 km dari Selabintana ke arah Bogor. Jalur menuju puncak Gunung Gede dan Pangrango memiliki jalur yang sangat jelas, kecuali pintu masuk Situgunung.
Pendakian via Cibodas
PINTU CIBODAS & GUNUNG PUTRI
Jalur terbaik adalah melalui Cibodas, karena kita dapat menikmati keindahan satwa dan beberapa tempat menarik seperti Telaga Biru, air terjun Ciberem dan Air Panas. Terutama sekali kita dapat menemukan aliran air sepanjang jalan hingga pos Kandang Badak suatu pos persimpangan jalan antara Gunung Gede dan Pangrango.
Cibodas atau Gunung Putri dapat ditempuh menggunakan kendaraan umum jurusan Jakarta - Bandung. Turun di Cipanas atau pertigaan Cibodas, disambung dengan mobil angkutan kecil jurusan Cipanas - Cibodas, atau Cipanas - Gunung Putri. Selain dikenakan tiket masuk Taman dan Asuransi, pengunjung diwajibkan meninggalkan photocopy Tanda Pengenal dan menunjukkan Tanda pengenal asli.
Melalui Cibodas puncak Gunung Gede dapat ditempuh selama 5 jam dan puncak Gunung Pangrango dapat ditempuh selama 7 jam. Sedangkan melalui Gunung Putri puncak Gunung Gede dapat ditempuh selama 9 jam.
Dari jalur Cibodas, terdapat beberapa pos peristirahatan yang berupa bangunan beratap yang sangat bermanfaat untuk berteduh dan menghangatkan badan. Sebaiknya tidak mendirikan tenda di dalam pos karena mengganggu para pendaki lainnya yang ingin berteduh.
Sebelum pos Kandang Batu kita akan melewati suatu lereng curam yang sangat berbahaya, yang dialiri air panas, pendaki perlu ekstra hati-hati karena sempit dan licin namun banyak pendaki berhenti untuk menghangatkan badan. Sebaiknya tidak berhenti di sini sangat menggangu pendaki lainnya, selain itu sebaiknya menggunakan sepatu, panasnya air sangat terasa bila kita hanya menggunakan sandal.
Sungai Air Panas (kandang Batu)
Mandi di sungai di Pos Kandang Batu ini yang berair hangat sangat menyegarkan badan, menghilangkan capek dan kantuk. Membantu melancarkan aliran darah yang beku kedinginan. Jangan gunakan sabun, odol, shampoo, karena banyak pendaki mengambil air minum di sungai ini. Membuka tenda di Pos ini sangat mengganggu perjalanan pendaki lainnya.
Meninggalkan Pos Kandang Batu kita akan melewati sungai yang kadang airnya deras sehingga hati-hati dengan sendal yang dipakai. Celana panjang mungkin perlu digulung, namun bila air sungai sedang tenang (tidak ada hujan di puncak) kita bisa melompat di atas batu-batu. Mendekati Kandang Badak, kita akan mendengar suara deru air terjun yang cukup menarik dibawah jalur pendakian. Kita bisa memandang ke bawah menyaksikan air terjun tersebut, atau turun ke bawah untuk mandi bila air tidak terlalu dingin. Bagi pendaki sebaiknya mengisi persediaan airnya di pos Kandang Badak, karena perjalanan berikutnya akan susah memperoleh air. Setelah kandang Badak perjalanan menuju puncak sangat menanjak dan melelahkan disamping itu udara sangat dingin sekali. Disini terdapat persimpangan jalan, untuk menuju puncak Gn.Gede ambil arah ke kiri, dan untuk menuju puncak Gn.Pangrango ambil arah kanan. Persiapan fisik, peralatan dan perbekalan harus diperhitungkan, sebaiknya beristirahat di pos ini dan memperhitungkan baik buruknya cuaca.
Puncak Gn. Pangrango dilihat dari puncak Gn Gede
Menuju puncak Pangrango waktu yang dibutuhkan sekitar 3 jam dengan jarak tempuh lebih kurang 3 km, dengan melintasi kawasan hutan lebat yang sangat terjal. Dari puncak gunung Pangrango pendaki tidak bisa menikmati pemandangan sekitar karena masih banyak pohonan. Sedikit turun ke arah barat terdapat areal terbuka seluas 5 ha yang dipenuhi dengan tanaman bunga edelweis. Tempat ini di sebut Alun Alun Mandalawangi.
Untuk menuju puncak gunung gede pendaki menyusuri punggungan gunung yang terjal. Terdapat sebuah tempat yang disebut Tanjakan Setan, tempat ini sangat terjal dan dilengkapi dengan tali baja untuk berpegangan. Dari atas tanjakan ini pendaki bisa memandang panorama puncak gunung Pangrango yang sangat indah.
Hempasan angin kencang sangat terasa di tempat ini. Pendakian di musim hujan tempat ini terasa sangat dingin karena hembusan angin kencang yang bercampur dengan air. Pendaki yang belum makan biasanya akan mudah sakit ketika tiba di tempat ini. Bahkan bisa terkena kram bila tidak menggunakan pakaian yang cukup tebal. Hingga puncak Gunung Gede angin kencang akan selalu menemani pendaki.
Puncak Gn. Gede
Puncak gunung gede memanjang, berbeda dengan puncak gunung pangrango yang runcing sempurna. Pendaki biasanya menikmati pemandangan Kawah Gunung Gede yang sangat luar biasa. Tercium aroma bau belerang yang kadang kala sangat menyengat hidung. Kawah gunung Gede terdiri dari Kawah Ratu dan Kawah Wadon.
Rabu, 05 September 2012
GILI TRAWANGAN (SURGANYA NTB)
PULAU PALING EXOTIC:
PULAU LOMBOK DAN PULAU GILI TRAWANGAN
Keindahan Pulau Lombok dan eksotismenya akan mengundang Anda dan pasangan untuk berbulan madu disini. Begitu juga dengan exotisme Pulau Gilis juga akan mengundang anda untuk menikmati keindahan pulauna.
Pulau ini merupakan salah satu dari dua pulau terbesar yang dimiliki oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat. Keelokan pemandangan alamnya, membuat Pulau Lombok menjadi salah satu destinasi bulan madu yang juga diminati. Bila sudah mengetahui ke mana kaki harus melangkah, keindahan Lombok dapat dieksplorasi dalam perjalanan ini.
Berfikir 1000x Untuk Menginap Di Sana
Sarana akomodasi dan transportasi menjadi keniscayaan yang harus dipenuhi oleh daerah tujuan wisata, seperti obyek wisata tiga gili (pulau kecil): Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, yang masuk wilayah Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Sarana-sarana itu agaknya tersedia, relatif mudah, dan murah dengan lumayan banyak pilihan jika para pelancong bertandang ke sana.Dari Terminal Bus Mandalika, Mataram, ibu kota NTB, Anda bisa menumpang angkutan umum menuju Lombok Utara, lalu turun di Pelabuhan Bangsal, Desa Pemenang–pintu masuk menuju pulau-pulau itu. Ongkos dari Mandalika ke Bangsal sebesar Rp 15.000 per orang.
Memang ada angkutan umum jurusan Lombok Utara, yang mengetem di timur Bandara Selaparang, dengan ongkos lebih murah, Rp 10.000 per orang, sampai Pelabuhan Bangsal yang ditempuh sekitar 40 menit dari Mataram. Hotel-hotel di Mataram juga menyediakan mobil sewaan antara Rp 400.00 dan Rp 600.000 per hari.
Perjalanan ini bisa memilih jalur hutan atau pinggiran pantai. Kalau memilih rute hutan, Anda akan menerabas kawasan hutan Pusuk, habitat komunitas kera abu-abu di pinggir jalan yang menanti para pengendara dan penumpang angkutan umum melempar makanan (roti, pisang, dan lain-lain) buat mereka. Wisatawan singgah di sini memberi makan monyet-monyet itu seraya mencicipi air tuak manis dan durian.
Jika Anda memilih jalur pinggiran pantai, begitu masuk kawasan Senggigi, di sisi kiri Anda adalah panorama indah laut biru dan langit biru. Di kejauhan, Gunung Agung di Pulau Bali terlihat jelas. Suasananya sunyi... dan Anda bebas berhenti di mana saja di sejumlah pantai sunyi penuh pohon kelapa itu, lalu nyemplung, basah kuyup menyusuri pasir putih dengan air asin setinggi dengkul....
Selagi musim durian, harga durian Rp 15.000-Rp 30.000 per biji. Satu botol air tuak manis—ukuran 1 liter dan 600 mililiter botol minuman kemasan—dijual Rp 2.500-Rp 5.000. Di beberapa tempat di kawasan ini dapat dilihat proses membuat gula merah, malah diproduksi dalam bentuk briket (sebesar permen), biasanya dikonsumsi para olahragawan. Satu kotak kemasan briket gula merah dijual Rp 25.000.
Di Bangsal sudah menunggu boat angkutan umum penyeberangan ke tiga gili. Harga tiket yang dibeli di kantor koperasi pengelola angkutan itu tergolong murah, yakni Rp 10.000 per orang untuk jurusan Trawangan, Rp 9.000 ke Meno, dan Rp 8.000 ke Gili Air. Maksimal terisi 25 penumpang. Boat berlayar dari Bangsal ke Trawangan memerlukan waktu sekitar 45 menit, ke Meno 30 menit dan ke Air 20 menit.
Kalau enggan berdesak-desakan, ada yang bisa dicarter, tentu tarifnya lebih mahal. Tarif sekali jalan Bangsal-Trawangan Rp 185.000, Meno Rp 165.000, dan ke Air Rp 150.000. Andaikan tidak berniat bermalam, bolehlah mencarter boat seharga Rp 450.000 untuk menyinggahi tiga gili itu barang sebentar. Perjalanan pun bisa ditempuh dari obyek wisata Senggigi dengan mencarter boat berkapasitas dua-empat orang yang tarifnya Rp 350.000, sedangkan yang kapasitasnya 10 orang harga sewanya Rp 550.000 pergi-pulang. Perjalanan pergi rute Senggigi-Trawangan sekitar 60 menit, atau lebih singkat ketimbang perjalanan pulang rute Trawangan-Senggigi yang mencapai 1,5 jam karena boat melawan arus laut.
Sejalan dengan gencarnya pariwisata tiga gili ini, banyak kapal cepat yang melakukan penyeberangan langsung dari Bali, yaitu dari Padangbai dan Nusa Lembongan yang ongkosnya Rp 450.000-Rp 550.000 per orang, dengan lama perjalanan sekitar dua jam.
Penginapan di tiga gili ini juga banyak pilihan, dengan tarif yang beda-beda tipis, meski wisatawan cenderung menginap di Gili Trawangan yang fasilitas penginapan, transportasi, keperluan menyelam, snorkeling, sampai barang cendera mata lebih lengkap. Biasanya wisatawan yang ingin menyelam dan snorkling melaju dari Trawangan ke Meno dan Air karena ada boat yang rutin pagi-sore melayani jalur Trawangan, Meno, dan Air pergi-pulang.
Di Trawangan, bagi yang berkantong tebal, tersedia hotel berbintang yang sewanya Rp 1,5 juta semalam atau penginapan menengah yang sewanya Rp 500.000-Rp 600.000 per malam. Paling murah adalah penginapan berstandar melati dengan tarif murah Rp 100.000 hingga Rp 150.000 semalam, plus layanan gratis snack serta segelas kopi dan teh manis pada pagi hari. Habis sarapan, silakan melakukan snorkeling dan tidak perlu membawa alat sendiri karena maskernya banyak disewakan seharga Rp 50.000 sehari. Begitu pun bila menyelam, cukup menyediakan Rp 600.000 untuk membayar sewa alat selam berikut instrukturnya.
Puas menyaksikan pemandangan bawah laut, program berikutnya adalah jalan kaki mengitari tuntas pulau-pulau kecil itu selama satu jam. Kalau malas jalan kaki, cukup dengan merogoh saku untuk sewa sepeda Rp 50.000 per jam dan Rp 75.000 per hari. Menumpang cidomo (kendaraan dokar dengan roda ban mobil) adalah alternatif lain jalan-jalan menyusuri pinggir pantai Gili Trawangan (seluas 338 hektar) atau Gili Air, sekali jalan biayanya Rp 80.000 dan Rp 50.000.
Soal makan, sesuai dengan modal yang ada di kantong, ada restoran yang menyediakan aneka makanan laut seharga ratusan ribu. Namun, ada pula warung yang menyediakan nasi campur dengan lauk-pauk ala kadarnya, cukup merogoh kocek Rp 10.000-Rp 15.000.
Yah... tidak salah kalau memasukkan Lombok, dan tiga gili khususnya, dalam daftar acara liburan Anda dan keluarga. Sarana, akomodasi, dan biaya yang dikeluarkan relatif mudah dan murah.
BED & BREAKFAST
PAKET DI PULAU LOMBOK & GILIS
|
|
Jeeva Klui Package B&B 04D/3N | Rp. 5.900.000/pasang/nett |
Manna Kebun Package B&B 04D/3N
|
Rp. 5.850.000/pasang/nett |
Senggigi Beach Hotel Package B&B 04D/3N
|
Rp. 4.800.000/pasang/nett |
Qunci Villas Package B&B 04D/3N
|
Rp. 5.500.000/pasang/nett |
Santosa Resort Package B&B 04D/3N
|
Rp. 5.990.000/pasang/neet |
Pool Villa Club Package B&B 04D/3N
|
Rp. 10.800.000/pasang/nett |
Sunset House Package B&B 04D/3N
|
Rp. 3.200.000/pasang/nett |
Crocodile River Cottages Package B&B 04D/3N
|
Rp. 3.000.000/pasang/nett |
Villa Ombak Package B&B 04D/3N
|
Rp. 6.800.000/pasang/nett |
Desa Dunia Beda Resort Package B&B 04D/3N
|
Rp. 6.950.000/pasang/nett |
Danima Resort Package B&B 04D/3N
|
Rp. 6.700.000/pasang/nett |
Samba Villas Package B&B 04D/3N
|
Rp. 6.500.000/pasang/nett |
Villa Qusia Package B&B 04D/3N
|
Rp. 6.900.000/pasang/nett |
Pesona Resort Package B&B 04D/3N
|
Rp. 5.900.000/pasang/nett |
Dream Village Package B&B 04D/3N
|
Rp. 5.700.000/pasang/net |